lotusyouthcouncil.com – Biskuit Khong Guan telah menjadi sinonim dengan perayaan Lebaran di Indonesia, sering disajikan sebagai makanan kering kepada tamu. Setelah Lebaran, wadah biskuit Khong Guan sering kali digunakan kembali untuk menyimpan berbagai jenis makanan.
Khong Guan, meskipun populer di Indonesia, sejatinya merupakan merek yang berasal dari Singapura. Dua imigran asal Fujian, China, yaitu Chew Choo Keng dan Chew Choo Han, adalah pendiri Khong Guan.
Setelah menimba ilmu dan keterampilan selama bekerja di pabrik biskuit, mereka mendirikan Khong Guan Biscuit Factory pada tahun 1947 di Singapura. Khong Guan mendapatkan kesuksesan di pasar Singapura dengan penjualan yang positif. Pabrik ini kemudian berekspansi dan mulai mengekspor produknya, terutama ke negara-negara di Asia Tenggara.
Pada akhir tahun 1950-an, Khong Guan masuk ke pasar Indonesia melalui distributor NV Giok San Kongsi. Ong Kong Le, Hidayat Darmono, dan Go Swie Kie (Dasuki Angkosubroto) adalah figur-figur penting di balik distribusi Khong Guan di Indonesia.
Hidayat Darmono dan Go Swie Kie kemudian menjadi pengusaha terkemuka di Indonesia, dengan usaha lain seperti PT Nissin Biscuits Indonesia dan Gunung Sewu Group. Tahun 1970 menandai berdirinya PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia, yang mulai memproduksi Khong Guan lokal.
Produk pertama yang diproduksi adalah Khong Guan Assorted, yang dikenal dengan kaleng merah dan gambar keluarga tanpa sosok ayah. Saat ini, Khong Guan Biscuit Indonesia memiliki lebih dari 136 merek makanan ringan, dari Choco Bear hingga Monde.
Khong Guan mengklaim sebagai produk biskuit populer dengan distribusi ke lebih dari 90 wilayah di Indonesia.Hartono Kweefanus, anak dari Hidayat Darmono, telah mencapai kesuksesan finansial yang signifikan, dengan kekayaan yang dicatat oleh Forbes.