Parkinson Gak Cuma Soal Gemetar Tapi Juga Mental! Ini Penjelasannya
kesehatan Kesehatan Fisik Kesehatan Mental

Parkinson Gak Cuma Soal Gemetar Tapi Juga Mental! Ini Penjelasannya

Lotusyouthcouncil.com – Kalau kamu dengar penyakit Parkinson, pasti langsung kepikiran dengan tangan yang tremor atau tubuh yang kaku, kan? Tapi ternyata, penyakit ini gak cuma menyerang kemampuan gerak, lho. Banyak pasien Parkinson juga harus berjuang dengan masalah mental yang gak kalah beratnya.

Bukan Sekadar Gangguan Motorik

FYI, Parkinson memang dikenal sebagai penyakit yang menyerang sel-sel otak pengatur gerakan tubuh, tapi ada satu sisi lain yang sering terlupakan — gejala nonmotorik.

Apa itu? Nah, ini termasuk kehilangan kemampuan mencium bau, susah BAB, gangguan tidur, sampai kondisi mental seperti depresi dan kecemasan.

Menurut Jessica Shurer, Direktur Klinis dan Advokasi di Parkinson’s Foundation, penyakit ini sebenarnya nggak cuma soal fisik, tapi juga emosi dan psikologis. Jadi wajar aja kalau pasien merasa sedih, bingung, bahkan apatis alias kehilangan motivasi.

Gejala Mental Sering Diabaikan

Sayangnya, karena fokus utama sering ke gejala motorik, banyak gejala mental yang tidak tertangani dengan baik. Padahal kalau dibiarkan, bisa berdampak lebih serius, bahkan menyebabkan penurunan daya pikir dan risiko tinggi terkena Levy Body Dementia, sejenis demensia yang bisa bikin pasien halusinasi.

Yang bikin makin rumit, otak pasien Parkinson dari awal memang udah mengalami ketidakseimbangan zat kimia, seperti dopamin, yang juga berpengaruh ke mood dan hormon lain dalam tubuh. Kalau kondisi ini diperparah dengan pola makan buruk dan kurang tidur, mental pasien makin rentan drop.

Fakta Mengejutkan: 50% Pasien Alami Depresi

Sebuah studi dari National Library of Medicine mengungkapkan bahwa 40–50% pasien Parkinson mengalami depresi, mulai dari level Mahjong ringan sampai berat. Kenapa bisa begitu?

Jawabannya: degenerasi otak. Ada bagian otak bernama nukleus coeruleus yang rusak, memicu penurunan serotonin — zat kimia yang bikin suasana hati bahagia. Gak heran kalau banyak pasien merasa putus asa dan kehilangan semangat hidup.

Keluarga Pasien Juga Bisa Ikut Terdampak

Nggak cuma pasien yang kena efeknya, keluarga atau caregiver juga sering mengalami tekanan mental. Merawat orang terdekat dengan Parkinson itu nggak mudah, apalagi kalau pengobatan pasien punya efek samping yang mirip dengan gejala aslinya.

Bahkan menurut Hopkins Medicine, tekanan ini bisa memicu stres kronis hingga depresi bagi yang merawat. Karena itu, sangat disarankan agar keluarga ikut support group, berbagi cerita, dan gak merasa sendirian dalam perjalanan ini.

Jadi, Apa yang Harus Dilakukan?

  • Jangan abaikan gejala mental pada pasien Parkinson.
  • Konsultasikan secara rutin dengan tenaga kesehatan.
  • Pastikan pasien cukup nutrisi dan tidur.
  • Keluarga harus berdaya dan aktif mencari dukungan.

Parkinson memang dikenal sebagai penyakit yang memengaruhi gerakan, tapi jangan salah — dampaknya ke mental juga besar banget! Mulai dari pasien sampai keluarganya, semua bisa kena imbas emosional. Karena itu, penting banget buat lihat Parkinson secara menyeluruh, bukan cuma dari sisi fisik.

Anda mungkin juga suka...