kuliner

Kue Talam: Jajanan Tradisional Manis dan Gurih

Kue talam sering menjadi pilihan jajanan takjil favorit saat berbuka puasa berkat kombinasi rasa manis dan gurihnya yang khas. Sebagai salah satu kue basah tradisional, kue talam memiliki daya tahan yang terbatas dan sebaiknya disantap pada hari yang sama setelah dibuat agar tetap nikmat.

Keberadaan kue talam bukanlah sesuatu yang baru, melainkan sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu. Bahkan pada masa kolonial, kue ini kerap dihidangkan sebagai makanan pembuka bagi para bangsawan saat menyambut tamu kehormatan. Nama “talam” sendiri berasal dari wadah berbentuk bulat tanpa kaki yang digunakan untuk mencetak kue ini.

Sejarah dan Asal-Usul

Kue talam dipercaya sebagai hasil perpaduan budaya Tionghoa dan Belanda yang berkembang di Batavia. Kata “kue” dalam nama hidangan ini berasal dari serapan bahasa Hokkien, yaitu koe, yang merujuk pada jajanan tradisional peranakan Tionghoa.

Dalam pembuatannya, kue talam menggunakan bahan-bahan sederhana seperti tepung beras, tepung tapioka, tepung maizena, santan, garam, gula merah, serta daun pandan yang memberikan aroma khas menggugah selera.

Makna Filosofis Kue Talam

Tak hanya sekadar camilan khas saat Ramadan, kue talam juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Tekstur lembut dan lengketnya melambangkan hubungan erat antarindividu yang penuh keakraban.

Kombinasi rasa manis dan gurih pada kue ini juga mencerminkan perjalanan kehidupan yang penuh warna dan harmoni. Di beberapa daerah, kue talam menjadi simbol penghormatan tuan rumah kepada tamu atau kerabat yang datang berkunjung.

Variasi Jajanan Kue Talam yang Populer

Seiring berjalannya waktu, kue talam berkembang menjadi berbagai jenis dengan variasi bahan dan tampilan yang beragam. Berikut beberapa jenis kue talam yang dikenal di berbagai daerah:

  • Kue Talam Ubi – Menggunakan campuran ubi ungu atau ubi kuning selain tepung beras sebagai bahan utamanya.
  • Kue Talam Gula Merah – Dikenal luas di Minangkabau dan sering menjadi pilihan takjil favorit di Sumatera Barat.
  • Kue Talam Bulan – Berasal dari Betawi, memiliki warna hijau dengan pola putih di bagian tengahnya.
  • Kue Talam Pandan – Salah satu jenis yang paling terkenal, dengan bagian atas berwarna hijau dan bagian bawah berwarna putih.
  • Kue Talam Abon – Populer di Medan, memiliki tekstur lembut dan sering dibandingkan dengan lemper, tetapi lebih lumer di mulut.
  • Kue Talam Jagung – Menggunakan jagung, tepung hunkwe, serta agar-agar plain untuk memberikan cita rasa yang khas.

Kue talam bukan sekadar makanan tradisional, tetapi juga bagian dari warisan kuliner yang terus lestari dan dicintai hingga kini.

lotusyouthcounci

Recent Posts

Menjelajahi Kuliner Lokal: 5 Makanan Khas yang Wajib Dicoba

Kuliner lokal selalu menarik untuk dijelajahi. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang tidak…

1 minggu ago

Resep Praktis dan Lezat: Cara Membuat Chicken Katsu Crispy di Rumah!

Chicken katsu adalah hidangan Jepang yang terkenal dengan lapisan tepung panko yang renyah dan daging…

3 minggu ago

Gelato: Es Krim Italia yang Memiliki Sejarah Menarik di Balik Setiap Sendoknya

Gelato, es krim khas Italia, terkenal karena teksturnya yang lebih lembut dan rasa yang lebih…

3 minggu ago

Rainbow Bagels: Tren Kuliner Warna-warni yang Bikin Feed Media Sosial Makin Kece!

Rainbow bagels atau bagel pelangi, telah menjadi tren kuliner yang menarik perhatian banyak orang di…

3 minggu ago

Surströmming: Tantangan Kuliner Swedia yang Wajib Dicoba (Jika Berani)

Saat membahas makanan khas dari berbagai belahan dunia, Swedia memiliki satu yang terkenal karena baunya…

4 minggu ago

Sauerkraut: Makanan Khas Jerman yang Menyehatkan Pencernaan dan Imunitas

Jika kamu menyukai makanan segar, renyah, dan penuh manfaat, sauerkraut bisa menjadi pilihan yang menarik.…

4 minggu ago