Kue Lapis merupakan salah satu camilan khas Indonesia yang dikenal dengan tekstur lembut dan lapisan-lapisan warna yang memikat. Keindahan dan rasanya yang lezat menjadikan Kue Lapis sebagai hidangan populer di berbagai acara spesial, seperti ulang tahun, pernikahan, atau sebagai oleh-oleh.
Asal Usul Kue Lapis
Kue Lapis memiliki sejarah panjang yang dapat ditelusuri hingga ke zaman kuno, berawal dari Tiongkok. Pada masa Dinasti Tang (618-907 M), sebuah makanan tradisional bernama “mian gao” yang terbuat dari tepung ketan dan dibentuk dalam lapisan-lapisan berwarna berbeda, menjadi cikal bakal Kue Lapis. Mian gao disajikan pada perayaan Tahun Baru Imlek.
Penyebaran ke Asia Tenggara
Melalui perdagangan dan migrasi, kue ini akhirnya menyebar ke berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, pada masa penjajahan Belanda, di mana masyarakat Indonesia mulai mengadopsi dan menyempurnakan resepnya.
Penyesuaian dengan Bahan Lokal
Di Indonesia, Kue Lapis berkembang dengan bahan-bahan lokal seperti tepung ketan, tepung beras, santan kelapa, gula kelapa, dan rempah-rempah seperti daun pandan. Kombinasi bahan-bahan ini memberikan rasa khas yang memanjakan lidah.
Variasi Kue Lapis di Indonesia
Setiap daerah di Indonesia memiliki varian Kue Lapis yang berbeda-beda, baik dari segi rasa, warna, hingga tekstur. Kue Lapis Legit dari Betawi, Jakarta, misalnya, dikenal dengan rasa manis dan rempah-rempah, sementara Kue Lapis Surabaya memiliki lapisan berwarna-warni dengan tambahan selai. Di Lampung, ada Kue Lapis Telo yang kenyal dan gurih.
Nama Berbeda di Berbagai Daerah
Kue Lapis juga dikenal dengan berbagai nama di Indonesia, seperti “Lapis Talam” di Jawa Tengah dan “Lapis Legit Karo” di Sumatera Utara. Setiap nama menggambarkan kekayaan kuliner Indonesia yang beragam.
Perubahan Tampilan dan Kreativitas
Seiring waktu, Kue Lapis tidak hanya dinikmati karena rasa lezatnya, tetapi juga karena tampilan menarik. Kini, Kue Lapis hadir dengan motif yang unik, seperti batik atau gambar-gambar indah.
Kue Lapis sebagai Warisan Budaya
Kue Lapis telah menjadi simbol warisan budaya Indonesia yang berharga. Kehadirannya pada berbagai perayaan menambah makna sosial dan simbolik di masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk melestarikan resep tradisional dan mengembangkan inovasi baru dalam pembuatan Kue Lapis.
Dari asal-usul Tiongkok kuno hingga menjadi bagian penting dalam kuliner Indonesia, Kue Lapis terus berkembang dengan berbagai varian dan penyesuaian bahan. Sebagai warisan budaya yang kaya, Kue Lapis harus dijaga dan dilestarikan agar tetap mempesona generasi kauartgallery mendatang.
Cara Membuat Kue Lapis
Proses pembuatan Kue Lapis membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk membuat Kue Lapis:
Bahan dan Peralatan:
- Tepung ketan dan tepung beras
- Santan kelapa
- Gula pasir
- Pewarna makanan (opsional)
- Loyang dan kukusan
Langkah Pembuatan:
- Campurkan tepung ketan, tepung beras, santan, dan gula pasir dalam wadah hingga adonan halus.
- Bagi adonan menjadi beberapa bagian, beri pewarna sesuai selera.
- Panaskan kukusan dan olesi loyang dengan sedikit minyak.
- Tuang adonan pertama ke dalam loyang dan kukus sampai matang, lalu tuang adonan berikutnya dan kukus kembali.
- Ulangi proses hingga seluruh lapisan matang dan Kue Lapis siap disajikan.