lotusyouthcouncil.com
kuliner

Kue Bangkit: Warisan Kuliner Khas Riau yang Tetap Eksis Sejak Abad ke-17

Bagi masyarakat Riau, kue bangkit adalah sajian istimewa yang selalu hadir saat perayaan hari besar, terutama Idulfitri. Tak hanya sekadar kudapan, kue ini juga memiliki nilai historis yang panjang, karena keberadaannya sudah tercatat sejak abad ke-17.

Sejarah Kue Bangkit di Riau

Menurut sumber dari laman Kemendikbud, kue bangkit mulai dikenal pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Riayat Syah (1761-1812). Kala itu, sagu menjadi komoditas utama yang diperdagangkan di Pulau Lingga.

Sultan Mahmud Riayat Syah bahkan pernah mengirimkan hadiah berupa delapan ratus kantong sagu kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda, P.G. van Overstraten, di Batavia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sagu sebagai komoditas perdagangan sekaligus simbol hubungan diplomasi.

Dengan meningkatnya penanaman pohon sagu di Lingga, hasil produksinya pun melimpah. Para ibu rumah tangga kemudian memanfaatkan sagu ini untuk membuat makanan tradisional, termasuk kue bangkit, yang awalnya dijual di warung-warung setempat. Seiring waktu, kue bangkit menjadi hidangan khas saat hari raya.

Proses Pembuatan Kue Bangkit

Pembuatan kue bangkit dimulai dengan mencampurkan beberapa bahan utama, yaitu tepung sagu, gula, dan sedikit garam. Selanjutnya, santan kelapa ditambahkan sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga adonan merata.

Untuk memberikan tekstur yang sempurna, telur dimasukkan ke dalam adonan, lalu diuleni hingga menjadi kalis dan mudah dibentuk. Adonan tersebut kemudian dicetak sesuai bentuk yang diinginkan, seperti bulatan kecil atau bunga-bunga sederhana.

Langkah terakhir adalah memanggang adonan di dalam oven hingga matang dan berwarna keemasan. Proses ini menghasilkan kue bangkit yang memiliki tekstur unik renyah di luar, tetapi lembut di bagian dalam.

Keunikan Kue Bangkit Khas Riau

Kue bangkit khas Riau memiliki ciri khas yang membedakannya dari kue kering lainnya. Rasa gurih yang berpadu dengan sedikit manis menjadikannya sangat digemari. Aromanya yang khas dari santan kelapa semakin menambah daya tarik kue ini.

Selain itu, teksturnya yang renyah namun lembut di bagian dalam membuat kue bangkit tidak hanya cocok disajikan saat lebaran, tetapi juga sebagai teman minum teh atau kopi.

Inovasi dan Popularitas

Seiring perkembangan zaman, kue bangkit mengalami berbagai inovasi, baik dari segi rasa maupun pemasaran. Beberapa produsen menambahkan variasi rasa seperti pandan, cokelat, atau durian untuk menambah daya tariknya.

Dari segi pemasaran, kue bangkit kini tidak hanya dijual di pasar lokal tetapi juga telah menembus pasar internasional. Dengan bantuan teknologi, produsen kue bangkit memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.

Sebagai bagian dari warisan kuliner Riau, kue bangkit bukan hanya sekadar makanan. Ia membawa cerita sejarah, tradisi, dan inovasi yang terus berkembang hingga hari ini.

Jika Anda berkunjung ke Riau, cobalah mencicipi kue bangkit dan rasakan kelezatannya yang otentik. Kudapan sederhana ini tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menghubungkan kita dengan sejarah panjang kuliner Nusantara.

Anda mungkin juga suka...