Karedok adalah salah satu hidangan khas Sunda yang tidak asing bagi masyarakat. Hidangan ini terbuat dari berbagai sayuran mentah yang disajikan dengan bumbu sederhana namun kaya rasa. Makanan ini sering dijadikan lauk saat makan, dan memiliki cita rasa yang segar dan menggugah selera.
Bumbunya terdiri dari garam, terasi, cikur (kencur), gula, bawang putih, dan daun kemangi (surawung), dengan tambahan cabai jika ingin sensasi pedas. Bahan-bahan tersebut kemudian dihaluskan menggunakan cobek hingga tercampur rata.
Isian sayuran karedok dapat disesuaikan dengan selera, tetapi yang paling populer adalah karedok dengan kacang panjang, leunca, dan terong. Setelah bumbu dihaluskan, daun kemangi ditambahkan dan diulek kasar, kemudian sayuran mentah yang sudah dicuci bersih dicampur dengan bumbu hingga rata, siap untuk disajikan.
Sayuran yang sering digunakan dalam karedok meliputi kacang panjang, mentimun, toge, kubis, dan tentunya kemangi. Hidangan ini mudah ditemukan di berbagai restoran atau warung makan khas Sunda di seluruh Jawa Barat, menjadi favorit banyak orang.
Dikutip dari badanbahasa.kemdikbud.go.id, terdapat cerita menarik mengenai asal-usul nama Desa Karedok. Dahulu, desa ini terletak di seberang Sungai Cimanuk, yang merupakan wilayah Kerajaan Sumedang Larang. Suatu ketika, perkampungan tersebut tertimpa musibah tanah longsor, memaksa penduduknya pindah ke kampung Rancakeong, yang awalnya hanya dihuni oleh dua keluarga. Namun, kampung ini berkembang pesat, menjadi rumah bagi tujuh ratus sepuluh jiwa karena tanahnya yang subur.
Pada masa itu, Pangeran Aria Suria Atmaja, bupati Sumedang, gemar menangkap ikan menggunakan jala di Sungai Cimanuk, dekat dengan Rancakeong. Ketika lelah, ia beristirahat di kampung tersebut, dan warga setempat menyajikan hidangan karedok terong. Pangeran Aria sangat terkesan dengan rasanya yang lezat, sehingga ia menceritakan pengalaman ini kepada sesepuh Sumedang.
Penasaran dengan cerita tersebut, para sesepuh Sumedang pun ikut serta dalam acara menangkap ikan di Leuwi Kiara dan singgah kembali di Rancakeong untuk menikmati makanan ini. Setelah merasakan kelezatannya, mereka pun sepakat untuk mengubah nama kampung tersebut menjadi Desa Karedok.
Desa Karedok terletak di Kecamatan Jatigede, Sumedang, yang sebelumnya merupakan bagian dari Kecamatan Tomo. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Sumedang Nomor 61 Tahun 2001, Desa ini resmi menjadi bagian dari Kecamatan Jatigede. Desa ini memiliki struktur pemerintahan yang terdiri dari enam rukun warga (RW) dan dua puluh empat rukun tetangga (RT), serta terbagi menjadi dua dusun, yakni Dusun Karedok 1 dan Dusun Karedok 2.
Jepa, makanan tradisional khas suku Mandar di Sulawesi Barat, merupakan hidangan yang dikenal dengan berbagai…
Dataran tinggi di Sumatra Barat dikenal kaya akan kekayaan kuliner tradisional yang unik, salah satunya…
Croissant, pastry legendaris asal Prancis, terkenal dengan lapisan renyah dan rasa mentega yang kaya. Meski…
Wiener Schnitzel, hidangan ikonik asal Austria, terkenal dengan rasa yang menggugah dan memiliki kelezatan yang…
Nasi timbel adalah salah satu makanan khas Sunda yang tak pernah absen dari setiap restoran…
lotusyouthcouncil - Sate Babi ala Indonesia telah mendapatkan pengakuan internasional dengan masuknya hidangan ini ke dalam…