Kesehatan mental adalah salah satu aspek penting dari kesejahteraan secara keseluruhan, yang sering kali diabaikan dalam percakapan tentang kesehatan. Sementara banyak orang lebih fokus pada faktor eksternal seperti stres, beban kerja, atau trauma, semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa faktor internal—khususnya kesehatan usus—memegang peranan yang sangat penting dalam kesehatan mental. Salah satu cara terbaik untuk mendukung kesehatan usus adalah dengan mengonsumsi makanan fermentasi, yang kini semakin populer dalam dunia kesehatan.
Makanan fermentasi adalah makanan yang telah melalui proses fermentasi, di mana mikroorganisme seperti bakteri, ragi, dan jamur mengubah komponen makanan menjadi bentuk yang lebih mudah dicerna dan lebih kaya akan probiotik. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh, terutama bagi usus. Beberapa contoh makanan fermentasi yang umum adalah kimchi, tempe, kefir, yogurt, miso, sauerkraut, dan kombucha.
Proses fermentasi tidak hanya meningkatkan rasa dan ketahanan makanan, tetapi juga dapat memperbaiki kualitas nutrisi. Lebih penting lagi, makanan fermentasi dapat berperan besar dalam meningkatkan keseimbangan mikrobiota usus, yang merupakan kumpulan bakteri baik yang hidup di saluran pencernaan kita.
Pernahkah Anda mendengar tentang DAFTAR TRISULA88 istilah “otak kedua”? Ini adalah cara kita menyebut usus karena kaitannya yang erat dengan otak melalui jalur saraf yang disebut sistem saraf enterik. Sistem ini menghubungkan usus ke otak dan memungkinkan komunikasi dua arah antara keduanya. Usus kita memiliki lebih dari 100 juta neuron—lebih banyak daripada sumsum tulang belakang—dan ini menunjukkan bahwa usus memainkan peran penting dalam mempengaruhi kondisi mental kita.
Salah satu cara usus memengaruhi otak adalah melalui produksi neurotransmiter seperti serotonin. Sekitar 90% serotonin, yang dikenal sebagai “hormon kebahagiaan,” diproduksi di saluran pencernaan. Ketika mikrobiota usus tidak seimbang atau terdapat masalah dalam saluran pencernaan, hal ini dapat berdampak pada produksi serotonin dan pada akhirnya memengaruhi mood dan kesehatan mental.
Makanan fermentasi tidak hanya memberikan manfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mental. Dengan meningkatkan keseimbangan mikrobiota usus, mengurangi peradangan, dan merangsang produksi neurotransmiter, makanan fermentasi dapat berkontribusi pada suasana hati yang lebih baik, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan kualitas tidur. Oleh karena itu, memasukkan makanan fermentasi dalam pola makan sehari-hari bisa menjadi langkah positif untuk mendukung kesehatan mental yang lebih baik.
lotusyouthcouncil.com – Ngomongin soal pola hidup sehat, kadang kita suka lupa kalau anak-anak sekolah juga…
LOTUSYOUTHCOUNCIL.COM - Pendidikan di sekolah saat ini nggak bisa hanya fokus pada mata pelajaran akademis.…
lotusyouthcouncil.com - Kini, santri di Indonesia Timur dapat bersukacita dengan adanya program mentoring beasiswa luar…
lotusyouthcouncil.com - Ketika kita mendengar kata "pendidikan", pikiran sering langsung tertuju pada ruang kelas, guru,…
lotusyouthcouncil.com - Polidipsia adalah kondisi medis yang sering diabaikan banyak orang. Kondisi ini ditandai dengan…
Malam hari itu memang waktu yang pas buat jelajah kuliner. Entah habis pulang kerja, nongkrong…