kuliner

Asal Usul Kue Lepek Biniti Yang Menjadi Kekayaan Budaya Dari Bengkulu

lotusyouthcouncil.com – Kue Lepek Biniti adalah salah satu kudapan tradisional yang berasal dari Indonesia, khususnya dari daerah Bengkulu. Kue ini dikenal dengan teksturnya yang kenyal dan rasa manis gurih yang berasal dari kombinasi bahan dasar seperti tepung ketan dan kelapa. Artikel ini akan membahas sejarah, proses pembuatan, dan pentingnya Kue Lepek Biniti dalam tradisi kuliner lokal.

Sejarah Kue Lepek Biniti

Pengaruh Budaya dan Tradisi

Kue Lepek Biniti merupakan hasil dari kekayaan budaya dan kearifan lokal masyarakat Bengkulu. Nama ‘Biniti’ sendiri dalam beberapa literatur kurang jelas asal-usulnya, namun dapat ditafsirkan sebagai sebutan lokal yang mengidentifikasi kue ini dengan varian tertentu atau metode pembuatan yang khas di daerah tersebut.

Warisan Kuliner Lokal

Seperti banyak kue tradisional lain di Indonesia, Kue Lepek Biniti juga kemungkinan besar telah diwariskan dari generasi ke generasi. Ini mencerminkan bagaimana resep dan metode pembuatan kue ini menjadi bagian dari tradisi dan budaya masyarakat Bengkulu.

Bahan dan Proses Pembuatan Kue Lepek Biniti

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Kue Lepek Biniti meliputi:

  1. Tepung Ketan: Sebagai bahan dasar yang memberikan tekstur kenyal.
  2. Kelapa: Kelapa parut yang segar memberikan rasa gurih dan aroma yang khas.
  3. Gula Merah: Menambahkan rasa manis alami dan warna cokelat pekat pada kue.
  4. Daun Pisang: Digunakan sebagai pembungkus yang memberikan aroma tersendiri saat kue dikukus.

Proses pembuatan meliputi:

  1. Pencampuran Bahan: Tepung ketan dicampur dengan kelapa parut dan gula merah yang telah dilelehkan, serta bahan-bahan lainnya hingga terbentuk adonan yang bisa dibentuk.
  2. Pembungkusan: Adonan dibungkus dengan daun pisang yang telah dibersihkan dan dilipat menjadi bentuk segitiga atau sesuai tradisi setempat.
  3. Pengukusan: Kue yang telah dibungkus dikukus hingga matang.

Relevansi Kue Lepek Biniti dalam Budaya

Pemeliharaan Tradisi

Kue Lepek Biniti tidak hanya merupakan kudapan yang lezat tetapi juga sarana pemeliharaan dan pengajaran tradisi kuliner kepada generasi muda.

Identitas Daerah

Kue Lepek Biniti menambah kekayaan identitas kuliner Bengkulu dan menjadi salah satu ikon kudapan tradisional di daerah tersebut.

Kue Lepek Biniti di Masa Kini

Kue Lepek Biniti masih dapat ditemukan di pasar tradisional dan sering dijadikan sebagai sajian khusus atau oleh-oleh untuk wisatawan yang mengunjungi Bengkulu.

Tantangan dan Pelestarian

Persaingan dengan Kudapan Modern

Dalam era globalisasi, kue tradisional seperti Lepek Biniti menghadapi tantangan untuk bersaing dengan kudapan modern yang lebih beragam dan mudah diakses.

Pelestarian Melalui Pendidikan

Pendidikan kuliner dan workshop pembuatan kue tradisional bisa menjadi langkah untuk melestarikan resep dan teknik pembuatan Kue Lepek Biniti.

lotusyouthcounci

Recent Posts

Cara Edukasi Pola Hidup Sehat untuk Anak Sekolah

lotusyouthcouncil.com – Ngomongin soal pola hidup sehat, kadang kita suka lupa kalau anak-anak sekolah juga…

17 jam ago

Pendidikan Kesehatan & PHBS pada Siswa SMP

LOTUSYOUTHCOUNCIL.COM - Pendidikan di sekolah saat ini nggak bisa hanya fokus pada mata pelajaran akademis.…

2 hari ago

Program Mentoring Beasiswa Luar Negeri: Peluang Emas bagi Santri Indonesia Timur

lotusyouthcouncil.com - Kini, santri di Indonesia Timur dapat bersukacita dengan adanya program mentoring beasiswa luar…

3 hari ago

Pendidikan Bukan Sekadar Sekolah: Menggali Ilmu di Setiap Sudut Kehidupan

lotusyouthcouncil.com - Ketika kita mendengar kata "pendidikan", pikiran sering langsung tertuju pada ruang kelas, guru,…

4 hari ago

Kenali Bahaya Polidipsia: Rasa Haus Berlebihan yang Tak Boleh Diabaikan

lotusyouthcouncil.com - Polidipsia adalah kondisi medis yang sering diabaikan banyak orang. Kondisi ini ditandai dengan…

5 hari ago

Bagaimana Makanan Fermentasi Membantu Menjaga Kesehatan Mental

Kesehatan mental adalah salah satu aspek penting dari kesejahteraan secara keseluruhan, yang sering kali diabaikan…

7 hari ago