bela diri

Asal Usul Cabang Bela Diri Taekwondo Yang Terkenal Dengan Teknik Tendangannya

lotusyouthcouncil.com – Taekwondo adalah seni bela diri Korea yang terkenal dengan teknik tendangan yang kuat dan beragam. Nama “Taekwondo” secara harfiah berarti “jalan kaki dan tangan”; di mana “Tae” berarti menghancurkan dengan kaki, “Kwon” berarti memukul atau menghancurkan dengan tangan, dan “Do” berarti jalan atau metode. Taekwondo memadukan aspek-aspek fisik, mental, dan spiritual menjadi suatu sistem pertahanan diri dan pengembangan pribadi.

Sejarah Taekwondo

Asal usul Taekwondo dapat ditelusuri kembali ke Korea kuno, di mana berbagai bentuk seni bela diri telah dipraktikkan selama berabad-abad. Beberapa catatan sejarah menunjukkan adanya praktik seni bela diri serupa dengan Taekwondo yang digambarkan di dalam mural makam kuno yang berasal dari Dinasti Goguryeo (37 SM – 668 M).

Integrasi Seni Bela Diri Korea

Di masa lalu, Korea memiliki tiga kerajaan utama: Goguryeo, Baekje, dan Silla. Masing-masing memiliki seni bela diri sendiri seperti “Subak” atau “Taekkyeon”. Taekkyeon, khususnya, diakui sebagai seni bela diri yang mempengaruhi Taekwondo secara langsung, terutama dengan teknik tendangannya yang beragam.

Modernisasi dan Kodifikasi Taekwondo

Pada pertengahan abad ke-20, setelah berakhirnya pendudukan Jepang di Korea, terjadi upaya untuk mengkonsolidasikan berbagai seni bela diri Korea menjadi suatu sistem bersatu. Pada tahun 1955, setelah serangkaian diskusi antar master seni bela diri, istilah “Taekwondo” diadopsi secara resmi.

Pembentukan Organisasi Taekwondo

Dua organisasi utama yang dibentuk untuk mengatur praktik dan kompetisi Taekwondo adalah International Taekwon-Do Federation (ITF), didirikan oleh Choi Hong Hi pada tahun 1966, dan World Taekwondo (WT), didirikan pada tahun 1973. Kedua organisasi ini memiliki pendekatan yang sedikit berbeda dalam hal teknik dan filosofi.

Taekwondo dalam Olimpiade

Taekwondo mulai mendapatkan pengakuan internasional yang signifikan ketika dipertandingkan sebagai olahraga demonstrasi dalam Olimpiade Seoul 1988. Kemudian, Taekwondo menjadi olahraga resmi medali pada Olimpiade Sydney 2000.

Pengaruh Kultural dan Filosofis

Taekwondo lebih dari sekadar bela diri; ini adalah cara hidup yang mengajarkan kesopanan, integritas, ketekunan, pengendalian diri, dan semangat yang tak kenal takut. Filosofi ini diintegrasikan ke dalam pelatihan Taekwondo dan membentuk prinsip-prinsip dasar yang harus diikuti oleh praktisi.

lotusyouthcounci

Share
Published by
lotusyouthcounci

Recent Posts

Klapertart: Cita Rasa Manis Gurih dari Manado yang Sarat Sejarah

Klapertart adalah kudapan khas Manado, Sulawesi Utara, yang sering disajikan sebagai hidangan penutup. Perpaduan bahan-bahan…

24 jam ago

Cente Manis Betawi: Filosofi Kehidupan dalam Kue Tradisional

Kue cente manis khas Betawi tidak hanya sekadar kudapan lezat, tetapi juga sarat akan makna…

24 jam ago

Bolu Kukus: Kue Tradisional dengan Sejarah dan Cita Rasa yang Unik

Bolu kukus adalah salah satu jajanan tradisional yang sering ditemukan di berbagai tempat, terutama saat…

4 hari ago

Kue Cucur: Kuliner Tradisional dengan Cita Rasa Manis yang Tak Lekang oleh Waktu

Kue cucur adalah salah satu makanan tradisional Nusantara yang digemari banyak orang. Rasanya yang manis…

4 hari ago

Kue Klepon: Jajanan Tradisional dengan Cita Rasa Manis

Klepon merupakan salah satu jajanan tradisional Indonesia yang selalu menjadi favorit. Ukurannya yang mungil, warna…

5 hari ago

Pastel: Jajanan Renyah yang Penuh Kejutan dan Sejarah

Pastel merupakan salah satu jajanan favorit yang selalu dicari karena kelezatannya. Ciri khasnya terletak pada…

5 hari ago